Powered By Blogger

pojok iklan

Selasa, 02 Juni 2009

Manohara Odelia Pinot Akhirnya Bebas

Model Cantik nan Jenius Itupun Akhirnya Bebas!



Minggu 30 Juni 2009 kemarin, Model cantik asal Indonesia yang selama ini mendapatkan perlakuan buruk di Kerajaan Kelantan, Malaysia, Manohara Odelia Pinot akhirnya berhasil membebaskan diri. Tidak tanggung-tanggung, pembebasan wanita blasteran Indonesia-Prancis ini melibatkan FBI dan Kedubes AS di Singapura. 

Manohara Odelia Pinot pun akhirnya bebas dan dapat pulang ke Indonesia. Manohara bebas bahkan menjadi headline di media-media Indonesia, kontan hal ini memberikan kebahagiaan bagi Daisy Fajarina sebagai Ibunda Manohara dan Manohara Odelia Pinot sendiri.


Berikut Proses bebasnya Manohara Odelia Pinot:

Kebebasan Manohara kali ini, bermula dari kecerdikannya, yaitu dengan memencet tombol alarm disebuah lift di lantai 3Hotel Royal Palace Singapura. Menurut Manohara, saat itu dia mendapat kabar bahwa ibunya ada di lantai bawah. Tapi suami Manohara, Tengku Fahri, melarang dia untuk turun dan menahan manohara di lift lantai 3. Untuk menarik perhatian banyak orang termasuk security, Manohara pun memencet tombol alarm emergency di lift tersebut.

Sedangkan Ibunda manohara sendiri Daisy Fajarina yang saat itu ada di lantai bawah diberitahu oleh salah seorang pengunjung hotel yang kebetulan juga orang sulawesi yang mengatakan bahwa Manohara ada di lantai 3 sedang berteriak minta tolong dengan memencet-mencet alarm dan tombol lift, atas dasar informasi tersebut maka Daisy fajarina langsung menghampiri manohara dan akhirnya dapat bertemu juga.

Akhirnya Manohara pun dapat bertemu dengan ibunya daisy fajarina meski dengan cara yang cukup dramatis. Untuk kemudian memaksa agar dapat pulang ke Indonesia. Beruntunglah, hukum Singapura melindungi hak Manohara sebagai manusia. Sehingga Tengku Fahri tak bisa menahannya dan terpaksa membiarkan Manohara kembali ke pelukan ibunya. Manohara bebas dan dapat ikut pulang ke Indonesiamenggunakan pasport sementara.

Bahkan proses bebasnya manohara odelia pinot ini meminta bantuan Kepolisian Singapura Kedubes RI di Singapura, Kedubes Malaysia, dan 2 Anggota FBI.

Kepada wartawan, Manohara mengaku bahwa selama menjadi menantu Raja Kelantan Malaysia, ia tak hanya mengalami penyiksaan-penyiksaan dari suaminya, tapi juga kehilangan hak-haknya sebagai manusia.


Manohara Segera Seret Suami ke Jalur Hukum 

JAKARTA -- Bebas dari suami yang menyiksanya, bagi Manohara Odelia Pinot belumlah cukup.
Mantan model berumur 17 tahun itu berniat menyeret suaminya, pangeran dari Kesultanan Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry, ke jalur hukum. 
Manohara dan keluarga kini menyiapkan sejumlah data dan bukti yang memperkuat laporannya bahwa sang suami telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Dia tak segan-segan membeber keburukan suaminya yang dianggap melanggar hak asasi manusia, melalui penyekapan dan penganiayaan secara fisik. 

"Rencana membawa ke jalur hukum pasti kita lakukan. Tetapi, semua harus melewati prosedur yang berlaku. Kita tidak mau gegabah mengambil keputusan," kata Yuli Andre Darmas, kuasa hukum Daisy Fajarina, ibunda Manohara. 
Bagaimana jika nanti menemui kendala ketika menempuh jalur hukum di Malaysia? "Kalau ada kendala dalam pelaporan jalur hukum ke Malaysia, kami bisa mengajukan persoalan tersebut ke Interpol. Karena kalau kami lihat subjeknya, Manohara, kekerasan ini terjadi di Malaysia, sehingga jalur Interpol bisa kami lakukan. Yang penting, setiap jalan akan terus kami upayakan," tuturnya. 


Bupati Enrekang Beri Selamat 
Bupati Enrekang, Latinro Latunrung, yang memiliki hubungan kekerabatan dengan ibu Manohara mengaku senang istri pangeran Kerajaan Kelantan itu akhirnya bebas dan kembali ke Indonesia. Latinro bahkan ingin memberikan ucapan selamat secara langsung kepada orangtua Manohara. 

Hanya saja, kata dia, nomor kontak ibu Manohara sudah tidak dapat dihubungi lagi. "Saya sudah mencari nomor kontak yang bisa dihubungi ke teman-teman yang berada di Jakarta, tetapi belum mendapatkannya," kata Latinro yang dihubungi tadi malam. 

Kepedulian itu, kata dia, merupakan perhatian sebagai keluarga meskipun hubungan kekerabatannya sudah jauh. Ibu Manohara, Deasy Fajarina, juga merupakan teman lama Bupati Enrekang yang telah menjabat selama dua periode itu. 

Latinro mengaku tidak mengetahui kejadian yang menimpa mantan model itu secara mendalam. Dia mengetahui kabar bebasnya Manohara dari "pingitan" suaminya, Tengku Muhammad Fakhry, hanya dari media cetak dan elektronik. 

"Saya ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa Manohara. Bukan hanya karena faktor masih berketurunan Enrekang, tetapi juga sebagai sesama manusia dan warga negara Indonesia," tuturnya. 

Pertemuan Latinro dan Deasy Fajarina terjadi beberapa tahun silam. Saat itu, kata Latinro, dirinya masih menjabat sebagai Manajer PSM. "Kami bertemu saat menyaksikan pertandingan PSM di Makassar," ungkapnya.


Sumber Berita : Dari berbagai jurnal dan posting di situs pencari Google.com

Tidak ada komentar: