

“Berawal dari Friendster”
BAND Vierra yang akhirnya menelurkan album perdananya itu pun sukses setelah berjodoh lewat Friendster.Perjumpaan Trian (drum), Kevin (keyboard), Widi (vokal) dan Raka (gitar) dimulai dari persahabatan sang drummer dan kibordis. Tak lama mereka mengenal Raka lewat Friendster.Raka yang mengenalkan Widi kepada personel lainnya lewat jaringan persahabatan tersebut.
“Awalnya memang dari Friendster. Kita semua kenalan dari Friendster dan akhirnya sampai sekarang,” ujar Widi sang vokal Vierra.
Saat ini Band Vierra telah merilis album perdana dengan tajuk ‘My First Love’. Mereka pun mengeluarkan ‘Dengarkan Curhatku’ sebagai single andalan band itu.
Keempatnya sepakat untuk memilih jalur Power Pop/ Disney Popuntuk berkarya. Setelah beberapa bulan bersama, Vierra Band pun masuk studio dan menggarap album tersebut selama tiga bulan.
“Power Pop itu titik tengah aliran musik kita berempat.Nuansanya benar-benar Disney banget. Tapi bukan berarti ngikutin. Dari segi aransemen kita banyak menggabungkan unsur keanekaragaman selera musik kita juga,” tutur Kevin sang keyboard grup band asal kota Hujan Bogor ini.
BAND Vierra yang akhirnya menelurkan album perdananya itu pun sukses setelah berjodoh lewat Friendster.Perjumpaan Trian (drum), Kevin (keyboard), Widi (vokal) dan Raka (gitar) dimulai dari persahabatan sang drummer dan kibordis. Tak lama mereka mengenal Raka lewat Friendster.Raka yang mengenalkan Widi kepada personel lainnya lewat jaringan persahabatan tersebut.
“Awalnya memang dari Friendster. Kita semua kenalan dari Friendster dan akhirnya sampai sekarang,” ujar Widi sang vokal Vierra.
Saat ini Band Vierra telah merilis album perdana dengan tajuk ‘My First Love’. Mereka pun mengeluarkan ‘Dengarkan Curhatku’ sebagai single andalan band itu.
Keempatnya sepakat untuk memilih jalur Power Pop/ Disney Popuntuk berkarya. Setelah beberapa bulan bersama, Vierra Band pun masuk studio dan menggarap album tersebut selama tiga bulan.
“Power Pop itu titik tengah aliran musik kita berempat.Nuansanya benar-benar Disney banget. Tapi bukan berarti ngikutin. Dari segi aransemen kita banyak menggabungkan unsur keanekaragaman selera musik kita juga,” tutur Kevin sang keyboard grup band asal kota Hujan Bogor ini.
Kevin yang telah memiliki banyak karya kemudian menggodoknya bersama Vierra. Kita mulai dari single pertamanya yaitu 'Dengarkan Curhatku'. Lagu tersebut dikemas dengan ceria. Bernuansa sangat remaja dan karakter vokal Widy mengingatkan pada masa-masa kejayaan Shaden. Liriknya pun sederhana.'Perih' terdengar lebih "serius". Sedikit nuansa jazz terbalut dengan piano. Hampir senada dengan lagu 'Rasa Ini' yang sangat nyaman di telinga. Melodi pianonya sangat catchy.Mau yang sedikit ngerock? Coba dengar 'Terbang'. Lagu ini cocok jadi single selanjutnya. Satu lagu yang sangat tak pantas dilewatkan yaitu 'To Nessa'. Seperti pengantar tidur, 'No Tessa' dikemas dengan sangat dinamis berbalut nuansa orkestra yang tak berlebihan.Vierra juga tak berlebihan dalam bertutur. Bisa dilihat dari cover albumnya, mereka menuliskan lirik dengan jenaka ala ABG. Dua lagu pun dibalut bahasa Inggris. Coba contek lirik 'No!' berikut ini...
Can't you see that I got lost in your eyes
Can't you see that I trapped in your heart
Knowing that your there
I'll try to find you
Knowing that you're here
I won't let you go....
Secara keseluruhan, pop disney yang ditawarkan oleh Vierra memang punya kelas tersendiri. Sasaran mereka jelas anak-anak yang baru menuju dewasa. Mereka coba memunculkan lagi musim band dengan musik remaja. Sebuah suguhan yang luar biasa baru ditengah gempuran band-band yang beraliran pop melayu dan kurang berkualitas, Bravo!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar